Pulang ke kampung halaman adalah saatnya mengenang semua yang pernah kita alami. Sudah cukup lama sebenarnya keinginan ini ada dibenak saya, melakukan napak tilas ke sekolah-sekolah tempat bersekolah dulu. Secara kebetulan mulai dari sekolah taman kanak-kanak hingga sekolah menengah atas berada di satu kota tersebut.

Bangun tidur udara pagi terasa begitu segar, mentari juga belum penuh menampakan sinarnya. Bersepeda adalah alternatif terbaik saat itu, berolah raga sekaligus melakukan napak tilas ke sekolah-sekolah saya dulu.

Perjalanan pertama adalah bersepeda menuju ke sekolah taman kanak-kanak. Terletak tidak terlalu jauh dari rumah, lebih kurang sepuluh menit bersepeda. Taman kanak-kanak Harapan Bangsa VI Purwokerto Lor.


Taman Kanak-kanak Harapan Bangsa VI Purwokerto Lor

Ternyata bangunan sekolah taman kanak-kanak itu masih ada dan tidak terlalu tampak perubahan setelah lebih kurang tiga puluh tahun semenjak saya bersekolah di tempat itu. Arsitektural bangunan terbilang masih sama, gaya bangunan kolonial. Yang membuat saya menarik adalah papan nama dari sekolah tersebut, terkesan vintage sekali. 


Perjalanan berikutnya adalah menuju ke sekolah dasar saya dulu, SD Negeri 7 Purwokerto Lor. Berada tepat didepan area GOR Satria Purwokerto. Tidak begitu terlihat keberadaannya, walaupun gedung sekolahnya bertingkat. Tertutup pepohonan dipinggir jalan dan riuhnya keramaian area GOR Satria sekarang. 


SD Negeri 7 Purwokerto Lor (sekarang SD Negeri 1 Purwokerto Lor) 

Berbeda jauh sekali dengan masa saya bersekolah di tempat itu, listrik pun belum masuk selama enam tahun saya bersekolah. Teringat betul suara bel masuk yang berasal dari lonceng besi yang dipukul menggunakan sebuah batu setiap jam 7 pagi. Sekitaran sekolah adalah hamparan sawah. Ketika langit cerah, terlihat jelas dari lantai dua sekolah sisi utara adalah megahnya Gunung Slamet, sementara sebelah sisi timur terkadang nampak kejauhan Gunung Sindoro dan Gunung Sumbing. Lebih kurang 4 tahun pertama, jalanan raya tidak selebar dan semulus sekarang, sisi kanan kiri pepohonan asam cina kami menyebutnya, tampak sangat rimbun menutupi sisi tengah jalanan. Bangunan secara keseluruhan memang tidak jauh berbeda, hanya terdapat perubahan dari sisi interior dan eksterior sebagian kecil saja. Dan namanya sekarang rupanya telah berubah menjadi SD Negeri 1 Purwokerto Lor.

Yang ketiga adalah sekolah menengah pertama saya yaitu SMP Negeri 2 Purwokerto. Berada di Jl. Gereja dikota Purwokerto, identik dengan bangunan jaman kolonial, beberapa sekolah lain juga terdapat didaerah tersebut. Jendela-jendela di setiap kelas berukuran besar seukuran pintu, konstruksi terlihat sangat kokoh dengan atap kelas yang terbilang tinggi. 


SMP Negeri 2 Purwokerto

Namun sekarang bagian sisi depan sekolah sudah terlihat sangat jauh berbeda dengan gaya arsitektural lebih moderen. Terlihat lebih megah, sementara memang semasa saya bersekolah disitu tidak terlihat dari jalan raya.

Terakhir yaitu bersepeda menuju SMA Negeri 4 Purwokerto, sekolah terakhir saya dikampung halaman sebelum melanjutkan jenjang pendidikan selanjutnya. 


SMA Negeri 4 Purwokerto

Juga terlihat perubahan dari mulai area depan dan gerbang masuk sekolahan. Identitas nama sekolahan semakin terlihat jelas dari jalan raya. Terlihat juga bangunan-bangunan tambahan baru seperti penambahan lantai bangunan.



 Ada saat terkenang masa-masa sekolah dulu, apapun yang terjadi pada masa itu dari memperoleh prestasi, cinta monyet hingga di omelin guru.. ternyata semua itu terasa menyenangkan. 



Mampir ke Alun-alun Purwokerto

Waktu lambat ataupun cepat merubah sesuatunya, dari semua itu membuat kita bisa mengenang dan bercerita tentang yang telah lewat dan kita alami, apapun itu sedikit banyak telah membentuk kita sekarang.