Sebenarnya sudah lewat berapa bulan lalu, tapi ngga apa lah baru bisa tertulis di blog ini sekarang. Perjalan arus balik Idul Fitri 1439H dari kota Purwokerto menuju Jakarta beberapa waktu lalu saya sempatkan untuk mampir di kota Cirebon. Niat hati untuk beristirahat sejenak dan menikmati kuliner khas kota udang.

Lebih kurang jam 5 sore tiba di kota Cirebon, pertama kami (saya dan keluarga) lakukan adalah menuju tempat penginapan yang memang sudah kami pesan via online beberapa hari sebelumnya, tentunya dengan harga promo..haha... Sebuah hotel berbintang dengan letak cukup strategis, berada di kawasan perbelanjaan yang bisa dibilang besar. Kawasan hotel yang cukup ramai karena tidak hanya penghuni hotel yang lalu lalang, ada banyak juga yang sekedar ke pusat perbelanjaan dan perkantoran disitu. Proses registrasi hotel selesai, diteruskan menuju kamar hotel di lantai 6, kamar hotel yang terbilang nyaman dengan fasilitas yang bagus, view sunset saat itu ketika membuka penutup kaca hotel.

Rencana awal ingin menikmati kuliner di kota itu akhirnya pupus juga, kami lebih memilih beristirahat di hotel, anak-anak sepertinya terlihat menikmati suasana di dalam kamar hotel. Diluar sudah mulai gelap, saat makan malam pun tiba. Terdengar suara sirine saat kami sedang menikmati makan malam,,semakin lama semakin jelas..ternyata dan ternyataaa..terjadi kebakaran di salah satu foodcourt yang ada di pusat perbelanjaan. Kepanikan mulai terjadi, kami pun bergegas turun keluar hotel, rupanya sudah banyak sekali kerumunan orang. Setelah semua tertangani dan keadaan sudah kondusif, kami akhirnya kembali ke kamar hotel.

Suasana Keraton Kasepuhan Cirebon

Gapura di area Keraton Kasepuhan
Pagi tiba, tak ingin melewatkan kota ini hanya untuk tidur. Keraton adalah destinasi yang ingin kami tuju. Informasi dari pihak hotel, letak keraton tidak terlalu jauh. Setelah 20 menit perjalanan menggunakan taksi online, akhirnya tiba di keraton Kasepuhan Cirebon.

Setelah membeli tiket masuk area keraton dan melewati penjagaan, suasana tenang dan rimbunan pohon mulai terasa. Tembok dari material bata merah berada disamping kanan dan kiri. Dari luar tampak sepi, mulai melihat-lihat arsitektur bangunan disini yang beberapa diantaranya berupa susunan bata merah. Semakin berjalan ke dalam area keraton, mulai terdengar alunan gamelan dan tampak beberapa pengunjung lain serta orang-orang keraton tersebut dengan busana batiknya.

Menurut dari beberapa sumber, Cirebon terdiri dari empat keraton yaitu Keraton Kasepuhan, Keraton Kanoman, Keraton Kacirebonan dan Keraton Kaprabonan. Keraton Kasepuhan adalah keraton yang tertua dan memiliki wilayah paling luas diantara tiga keraton lainnya.


Sultan Sepuh XIV, Pangeran Radja Adipati Arief Natadiningrat
Keraton Kasepuhan saat ini dipimpin oleh Sultan Sepuh XIV yang bernama Pangeran Radja Adipati Arief Natadiningrat. Beliau merupakan keturunan dari salah satu Wali Songo, Syekh Syarif Hidayatullah atau kita lebih mengenalnya dengan nama Sunan Gunung Jati.


Silaturahmi dengan Sultan Kasepuhan Cirebon
Antusiasme pengunjung untuk bersilaturahmi dengan Sultan Kasepuhan Cirebon
Beruntung sekali kami, ternyata sedang ada acara open house dari pihak Keraton Kasepuhan, tradisi yang sudah lama dilakukan setelah Hari Raya Idul Fitri. Alunan gamelan seperti menyambut tamu yang hadir dari berbagai kalangan yang ingin bersilaturahmi langsung dengan Sultan Sepuh XIV Pangeran Radja adipati Arief Natadiningrat beserta keluarganya. Beliau menemui warga di Bangsal Prabayaksa Keraton Kasepuhan Cirebon.

Sajian makanan tradisional di acara open house
Kirab pedati keraton
Salah satu sudut keraton
Dalam open house tersebut, Keraton Kasepuhan juga menjamu pengunjung dengan makanan-makanan tradisional. Berlangsung juga kirab pedati keraton. Tidak hanya warga sekitar keraton, masyarakat umum dan pengunjung dari luar Cirebon seperti saya juga banyak yang antusias untuk menghadiri open house tersebut. Info yang saya dapat, acara open house seperti ini, diselenggarakan oleh pihak keraton setiap tahunnya pada hari kedua Idul Fitri.