Sabtu pagi bingung mesti ngapain, mau lari nanti dikira lari dari kenyataan, mau sepedaan.. sepedanya udah dituker beras..hahaha. Akhirnya saya putuskan untuk menghirup udara pagi di persawahan dan kebun yang tidak jauh dari rumah, tak lupa bawa kamera semata wayang saya. Harapan bisa memotret sawah dan kebun dengan latar belakang gunung Salak yang kalau memang mujur bisa tampak dengan jelas. Diluar dugaan ternyata malah saya temui kawanan burung pipit yang masih bermalas-malasan di pohon jagung. Sepertinya memotret burung di pagi hari bisa menjadi pengalaman yang sangat menyenangkan dan memberikan hasil foto yang indah. Berikut adalah beberapa tips yang saya lakukan untuk memotret burung di pagi hari;

Waktu yang tepat: Pagi hari, terutama saat matahari baru terbit menurut saya adalah waktu yang ideal karena cahaya lembut dan hangat. Burung juga cenderung belum terlalu aktif sehingga mudah untuk diamati dan difoto.

Pencahayaan: Cukup gunakan pencahayaan alami yaitu cahaya matahari pagi yang lembut dan hangat, yang bisa memberikan hasil foto dengan nuansa yang lebih indah.

Lensa Telephoto: Lensa dengan panjang fokus yang lebih panjang (misalnya 200mm atau lebih) atau menggunakan ponsel dengan kemampuan zoom yang memadai akan memungkinkan teman-teman untuk memotret burung dari jarak jauh dengan mudah tanpa mengganggu mereka. 

Komposisi yang Menarik: Tidak hanya terfokus pada burung, tetapi pertimbangkan juga latar belakang dan elemen lainnya. Misal, ambil foto burung dengan latar belakang langit yang cerah atau pepohonan yang hijau.

Kecepatan Shutter: Burung seringnya bergerak dengan cepat, pastikan kecepatan shutter cukup tinggi bila memungkinkan untuk menghindari foto burung menjadi buram. Cobalah menggunakan kecepatan 1/1000 detik atau lebih cepat.

       

Kesabaran: Burung mungkin tidak selalu berada di tempat sesuai keinginan kita, jadi bersabarlah. Mereka mungkin datang dan pergi, jadi tetap tenang dan siap dengan kamera teman-teman.

Selamat memotret burung, tetap jaga kelestariannya..