![]() |
| Foto bersama acara pelepasan kakak kelas. Ca.1993 |
Setelah beberapa waktu percakapan di whatsapp group cukup sepi, tiba-tiba muncul notifikasi di whatsapp group SD (Sekolah Dasar). Rupanya salah seorang anggota group memposting foto lama yaitu foto kenangan saat kita sama-sama menempuh sekolah dasar, lebih kurang tiga puluh tahun silam.
Seru sekali sejenak berwisata dengan kenangan masa sekolah dasar dulu, banyak sekali kenangan yang kiranya tak begitu saja mudah dilupakan. Akhir tahun 80an adalah pertama saya memasuki jenjang pendidikan sekolah dasar di kampung halamanku Purwokerto. Suasana pada saat itu masih sangat jauh berbeda dengan sekarang. Bangunan sekolah dua lantai berdiri diantara area persawahan yang membentang, jalan aspal yang tidak begitu halus depan sekolah juga sangat teduh karena tertutup rimbunnya pohon asam cina yang berada disisi kanan dan kiri sepanjang jalan. Pada waktu itu seakan-akan kita tinggal pilih mau berangkat ke sekolah melewati rimbunya pohon atau menapaki pematang sawah yang membentang.. seru sekali bukan??
![]() |
| Saat perjalanan ke Baturraden lewat jalur Kalipagu bersama guru. Ca.1993 |
Jalan raya depan sekolahan juga masih sangat sepi dari lalu lalang kendaraan bermotor, lebih sering bertemu dengan petani yang berjalan memanggul cangkul, bersepeda membawa rumput, bahkan bertemu barisan bebek atau kerbau yang sedang digembala. Ketika melewati area persawahan, tidak jarang saya dan teman-teman harus menenteng sepatu yang kami pakai karena takut sepatu kita kotor atau bahkan terpeleset dan tercebur ke sungai-sungai kecil disekitar persawahan. Bertemu beberapa binatang seperti ular, kadal, belalang hingga kepik (kami menyebutnya lembing) sudah seperti makanan sehari-hari. Kadang kala kami juga harus menerima teriakan pak tani dari kejauhan karena tak sadar kita melewati pematang sawah yang masih basah karena baru selesai mereka buat, kami pun segera berlari ketakutan..hahaha...
Selanjutnya bercerita seputar gedung sekolah, bangunan dua lantai berdiri megah diantara hamparan area persawahan pada waktu itu terkesan dominan sekali, karena memang belum ada bangunan sebesar dan setinggi itu. Ingat betul, ruang kelas 1 hingga kelas 3 dan ruang UKS (Usaha Kesehatan Sekolah..kalo ngga salah..hh) berada di lantai dasar. Kelas 4 hingga 6 dan ruang guru berada dilantai atas. Lapangan upacara serta area bermain kami berada didepan bangunan sekolah. Rumput dan pohon-pohon menambah asri lingkungan sekolah kami. Ada kolam ikan di sebelah parkiran sepeda. Saat pagi cerah dan dari lantai atas kami sangat beruntung bisa melihat pemandangan alam yang mempesona, mulai dari megahnya gunung Slamet yang berada disisi utara ataupun gugusan gunung Sindoro dan Sumbing dari kejauhan disisi sebelah timur . Salah satu yang tidak terlupakan juga oleh kami adalah dentang lonceng masuk, istirahat dan pulang sekolah. Suara lonceng yang memang keluar dari lonceng yang dipukul menggunakan batu, jadi bukan bel listrik atau sejenisnya, dikarenakan memang saat itu sekolah belum terjangkau oleh aliran listrik. Hingga saya lulus dari sekolah itupun belum terpasang juga aliran listrik, semua itu tidak mengurangi semangat kami untuk belajar saat itu. Malam pun terasa begitu gelap dan sunyi ketika suatu waktu kami harus melakukan kegiatan sekolah pada malam hari seperti kegiatan pramuka ataupun kegiatan lainnya.
![]() |
| Berpartisipasi di acara pembukaan Porseni. Ca.1992 |
Waktu terus bergulir, tahun demi tahun mulai ada perkembangan disekitar area sekolah kami. Jalan raya depan sekolah yang begitu rimbun secara bertahap pohon-pohonnya mulai di tebang karena program pelebaran jalan. Sawah perlahan mulai berkurang berganti gedung perkantoran hingga gelanggang olah raga yang cukup besar yang dibangun tepat diseberang sekolah kami. Keadaan sudah sangat jauh berbeda tapi kenangan kami di sekolah itu selalu menyimpan rindu. Salam untuk teman-teman semua..



0 Comments
Posting Komentar