Caping Park, destinasi wisata alternatif di wilayah Baturraden
Berawal dari kebiasaan saat pulang kampung ke Purwokerto, selalu mengajak keluarga kecil menuju kawasan sejuk yang berada lebih kurang 14 kilometer arah utara dari kota Purwokerto. Sebelum-sebelumnya cuma mencari kesejukan di area lokawisata Baturraden, Kebun Raya Baturraden atau sekedar menikmati hutan pinus di bumi perkemahannya. Tidak sengaja diperjalanan ke atas (sebutan untuk area Baturraden), beberapa kali melihat petunjuk destinasi wisata yang sepertinya baru saya lihat, yaa.. Caping Park namanya. Rasa penasaran dan insting untung bertanya kepada mbah Gugel pun tak terelakan. Ternyata tidak lah terlalu jauh dari tempat kami memulai navigasi menggunakan ponsel pintar melalui aplikasi Google Map. Dituntun oleh navigasi ponsel pintar, melalui jalan desa yang sudah terbilang mulus, bersih dan suasana sejuk juga terasa. Sampailah dilokasi tepatnya di Jl. Raya Baturraden Barat Km 08 Desa Kebumen Baturraden, Banyumas setelah berkendara kurang lebih 20 menit. Area parkir terlihat sangat memadai ketika pertama masuk area lokasi Caping Park.
Jembatan kaca dengan view kota Purwokerto
Pembelian tiket masuk
Saatnya menikmati tempat wisata baru, langsung kami menuju ke bagian tiket. Dengan membayar Rp. 20.000,- per orang, kami sudah bisa menikmati wahana dan spot foto menarik yang bisa dibilang instagramable. Tapi ada sebagian spot foto yang kita harus mengeluarkan biaya lagi, seperti jembatan kaca yang sepertinya menjadi icon disini.
View setelah pembelian tiket
Terlalu pagi mungkin, kami sampai di Caping Park jam 7 pagi sehingga harus menunggu sejenak petugas tiket, keamanan dan petugas lainnya mempersiapkan diri. Sambil menunggu, melihat-lihat sekitar yang memang tampak bangunan masih sangat baru, bersih dan terawat. Info pada saat itu memang tempat itu baru dibuka sekitar semingguan yang lalu. Sepertinya mereka para petugas sudah siap, yuk mari kita masuk ke Caping Park. Sapaan ramah petugas meminta tiket kami. Panas pagi terasa sekali, karena memang langit sangat cerah, hanya sedikit awan yang tampak. Tanpa berlama-lama lagi langsung kami menuju wahana pertama, yaitu jembatan kaca yang lebih kurang menjadi ikon di tempat ini. Untuk meniti dan berfoto di jembatan kaca, kita akan dikenakan biaya tambahan. Pengunjung diwajibkan melepas alas kaki dan disediakan alas kaki khusus sebagai gantinya. Disediakan juga properti untuk berfoto seperti boneka, balon dan lainnya. Dari jembatan kaca, sisi selatan terlihat dari kejauhan kota Purwokerto dan sisi utara terlihat megahnya gunung Slamet, beruntung saat itu langit cerah sehingga terlihat jelas.
Spot foto balon udara
Melihat kota Purwokerto dari ketinggian
Selain spot foto yang instagramable, Caping Park juga wisata ramah anak. Terdapat beberapa wahana edukasi seperti memberi makan burung dan ayam mutiara, melihat kambing, kelinci lebih dekat dan melihat beberapa jenis sapi.
Wahana edukasi bagi anak
Mengenal lebih dekat hewan ternak
Memberi makan ayam mutiara
Nah..itu sebagian kecil dari wahana yang ada di Caping Park, masih ada beberapa wahana yang tidak sempat saya dokumentasikan. Area yang cukup luas, cocok untuk berlibur bersama keluarga atau bersama teman-teman. Saya sarankan agar datang pagi atau menjelang sore, saat sinar matahari tidak terlalu terik, karena memang area cukup terbuka dan pepohonan belum terlalu rindang. Disediakan caping gratis untuk pelindung kepala atau sekedar untuk berfoto. Selamat piknik..
0 Comments
Posting Komentar