Suasana lebaran (Hari Raya Idul Fitri) selalu mengingatkan suatu hal kepadaku, lebih kurang lima (5) tahun lalu (2013), saat arus balik lebaran dari kota kelahiran, Purwokerto. Saat itu saya dan keluarga berada ditengah kemacetan di jalur selatan, daerah Leleus, Garut arah Jakarta.
Terjadi peristiwa ‘kesedak’ (baca: keloloden) pada anak saya yg waktu itu berumur 3 tahun. Penyebabnya adalah permen berslogan ‘kilau’ itu. Kami sekeluarga dimobil panik, pikiran pun macam-macam karena melihat kondisi anak. Rumah Sakit & fasilitas kesehatan lain jaraknya cukup jauh, menurut info penduduk jaraknya sekitar 2 km, diperparah dengan kondisi macet total dua arah saat itu. Kondisi memaksa saya melakukan sesuatu tuk keselamatan anak semata wayang saya, mulai dari membalik badan, sampai memasukan jari telunjuk saya ke tenggorokan anak, hingga berdarah. Kami pun jadi tontonan orang-orang (ini Indonesia bgt yaa.hh).
Semua adalah rencana Allah,
Tak lama kejadian itu, datang penduduk yang mengarahkan kami ke sebuah rumah dipinggir jalan itu, tak lebih dari 20 meter dari kendaraan kami berhenti. Adalah rumah seorang nenek yang terbiasa dengan kejadian serupa, mulai dari anak yang menelan uang logam, makanan ataupun benda lain. Dibacakanlah doa dan diminumkan segelas air putih kepada anak kami. Alhamdulillah semua kedaan membaik dengan segera.
Semua adalah rencana Allah,
Tak lama kejadian itu, datang penduduk yang mengarahkan kami ke sebuah rumah dipinggir jalan itu, tak lebih dari 20 meter dari kendaraan kami berhenti. Adalah rumah seorang nenek yang terbiasa dengan kejadian serupa, mulai dari anak yang menelan uang logam, makanan ataupun benda lain. Dibacakanlah doa dan diminumkan segelas air putih kepada anak kami. Alhamdulillah semua kedaan membaik dengan segera.
Semoga Allah membalas kebaikan orang-orang yang telah menolong kami.
Sesuatu yang terlihat tidak mungkin oleh manusia, jika Allah yang berkehendak, semua akan menjadi mungkin.
Selamat beraktifitas, tetap jaga dengan baik orang-orang yg kita sayangi.
0 Comments
Posting Komentar